Senin, 19 November 2007

Pedagang Kaki Lima

Hidupmu diatas bulatnya roda

Kau dorong masa depan

Kau raih rejeki

Kau hidupi napas keluarga

Rupiah demi rupiah kau kumpulkan

Kau catat

Kau hitung

Kau putar rupiah tiap hari

Demi berputarnya roda hidup keluargamu

Wahai pejuang keluarga

Teruslah dorong laju roda gerobakmu

Cari terus

Kumpulkan terus

Rupiah demi rupiah

Tuk beli susu dan makan anak isterimu

Selamat berjuang pedagang...

Selama roda masih bulat

Teruslah berjuang...

Untaian kalimat ini tercipta ketika ada seorang pedagang kaki lima tengah melintas ditengah jalan ketika Traffic light menyala merah, peluh keringat mengucur ketika terik matahari menerpa kulit mukanya, tapi pedagang iu terus mendorong gerobaknya tanpa perdulikan keringat membasahi seluruh wajah serta badannya, terus didorong gerobak itu kesuatu tujuan dimana rupiah demi rupiah dapat dikumpulkan tuk dibawa pulang sore atau bahkan malam hari ketika dia pulang kerumah.

(14-11-2007 Pukul 12.30 Wib)

Tidak ada komentar: