Kau dorong masa depan
Kau raih rejeki
Kau hidupi napas keluarga
Rupiah demi rupiah kau kumpulkan
Kau catat
Kau hitung
Kau putar rupiah tiap hari
Demi berputarnya roda hidup keluargamu
Wahai pejuang keluarga
Teruslah dorong laju roda gerobakmu
Cari terus
Kumpulkan terus
Rupiah demi rupiah
Tuk beli susu dan makan anak isterimu
Selamat berjuang pedagang...
Selama roda masih bulat
Teruslah berjuang...
Untaian kalimat ini tercipta ketika ada seorang pedagang kaki lima tengah melintas ditengah jalan ketika Traffic light menyala merah, peluh keringat mengucur ketika terik matahari menerpa kulit mukanya, tapi pedagang iu terus mendorong gerobaknya tanpa perdulikan keringat membasahi seluruh wajah serta badannya, terus didorong gerobak itu kesuatu tujuan dimana rupiah demi rupiah dapat dikumpulkan tuk dibawa pulang sore atau bahkan malam hari ketika dia pulang kerumah.
(14-11-2007 Pukul 12.30 Wib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar