Kamis, 29 November 2007

Adi Subagio ( Rip : 24 - 11 - 2007 )

Masih muda umurmu
Masih panjang jalan hidupmu
Masih banyak harapanmu
Tapi...
Tuhan telah memanggilmu untuk pulang
Tuhan telah akhiri tugasmu
Engkau...
Tumpuan hidup bapak - ibumu
Harapan orang tuamu
Tulang punggung keluargamu
Tapi...
Berakhir sudah karyamu
Berakhir sudah canda tawamu
Engkau...
Ditanggisi orang tuamu
Diratapi muridmu
Selamat jalan ADI...
Sahabatku...
Teman karibku...
Smoga YESUS selalu bersamamu
Smoga TUHAN memelukmu erat
Amin...

( 27-11-2007 Pukul 16.41 wib )

Adi Subagio adalah teman bermain masa kecilku yang telah berpulang kehadirat Tuhan YESUS pada tanggal 24 - 11 - 2007, dan dimakamkan tanggal 25 - 11 - 2007 dipemakaman kristen sukolilo surabaya, banyak kenangan yang tidak dapat terlupakan dari sahabat masa kecilku itu, baik canda tawamu maupun kegembiraan bersamamu, penyakit yang tiba-tiba menyerangmu sangat menyentakku, penyakit yang ditimbulkan dari Obesitas itulah yang menghantuimu sampai akhir hayatmu sahabat....

Selasa, 27 November 2007

Ss....Sstt.....

Ss...st Jangan asal bicara
Ss...st Jagalah dengan setiap kata ucap mu
Ss...st Jujurlah pada dirimu
Ss...st Jangan tebar bisa yang setiap saat dapat menimpamu
Ss...st cukuplah kau tebar minyak dan kau sulutkan api didalamnya
Satu ilalang terbakar
Setumpuk ladang terhampar
Satu tebar cemar
Setumpuk orang mendengar dan meradang
Ss...st Jangan menabur kecemaran seseorang
Ss...st Ingat... kau yang menabur...
dan menanam...
dan kau yang akan menuainya...

( 26 -11- 2007 Pukul 20.30 wib )
by. Margareta yanti

Margareta yanti..... adalah yang selalu menyemangatiku dalam mengarungi hidup perkawinan, yang akan kami lalui sampai akhir hayat.... selalu bersama dan bersama sampai selama-lamanya dan tidak ada yang lain.....amin.

Sahabat & sahabat

Sahabat....
Saat yang lalu aku benci KAMU
Saat yang lalu aku tak perdulikan MU
Saat yang lalu aku enggan jabat tangan MU
Saat tangan MU menggapai lembut bahuku
Sahabat....
Kau setia menungguku
Kau setia ikuti langkahku
Kau setia dengar keluh kesahku
Kau setia... sampai aku mau jadi sahabat MU
Sahabat....
Kau hapus setiap tetes air mataku
Kau hembuskan nafas kasih MU
Kau raih keluhku dengan kuat kuasaMU
Kau balut setiap lukaku
Sahabat....YESUS sahabat cintaku...
Kau tak lagi tawarkan impian namun
Kau datang membawa kemurnian bagi jiwaku...
Sahabat MU...
Sahabat kecil MU...
YESUS... i love you....

( 26-11-2007 pukul 20.00 wib )
by. Margareta yanti

Jumat, 23 November 2007

Dhani - Maia

Pertengkaranmu ramaikan Indonesia
Perseteruanmu ramaikan acara TV
Keangkuhanmu
Kediktatoranmu
Kebusukanmu
Cerminkan kerasnya kota besar
Cerminkan susahnya tata keluarga
Kau tetap berlalu
Kau tetap melangkah
Tanpa kasusmu
Acara TV sepi
Tanpa masalahmu
Tak ada yang mau bicara
Semua terdiam
Smoga segera selesai
Smoga segera damai
Hidup yang tenang
Hidup yang damai
Oh Dhani.....
Oh Maia......

Persetruan keluarga ini ciptakan suasana yang meriah diacara TV, banyak yang tercengang, banyak yang menyayangkan, keluarga yang semula harmonis tertipa masalah yang mereka sendiri tidak tahu kapan berakhirnya dan bagaimana berakhirnya, anak-anak yang dikorbankan dari perseteruan itu tidak dihiraukan sakit hatinya, luka hati ketiga anak Al,El, dan Dul adalah korban dari keangkuhan dan kekokohan hati kedua orang tua mereka, kita selaku penggemar dan penonton wajib mendoakan agar keluarga yang dulu harmonis dapat menemukan jalan untuk menyelesaikan permasalahannya tersebut......Smoga Tuhan memberikan jalan yang damai bagi keluarga mereka.....

( 21-11-2007 Pukul 09.00 Wib )

Selasa, 20 November 2007

Sekretaris

Kehadiranmu dibutuhkan
Keahlianmu diharapkan
Ringankan tugas majikan
Ringankan beban juragan
Kesalahan dicaci
Kekeliruan dibenci
Dirimu diharapkan tahu semuanya
Dirimu diharapkan bisa selesaikan segalanya
Sekretaris...
Nasibmu diatas tutur katamu
Hidupmu diatas layananmu
Sebagai pelayan yang serba bisa
Sebagai pelayan yang sempurna
Dari urusan rumah tangga
Dari urusan kantor
Kau kuasai semuanya
Kau atasi semuanya
Sekretaris...

saya amati seorang sekretaris yang tugasnya tanpa henti, dar perintah yang satu keperintah yang lain, belaum selesai satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain, setamina dan tenagamu melebihi tenaga robot, yang hanya taat pada perintah atasan yang tanpa bisa menolak, di marahi adalah sarapan sehari-hari, tapi tetap kau selesaikan tugas hari ini dengan penuh semangat tanpa bisa mengeluh.... itulah nasib dan rutinitas sekretaris....

(20-11-2007 Pukul 10.05 Wib)

Lapar

Ketika genderang perut ditabuh
Ketika mulut terkatup
Ketika pikiran tertutup
Hati terasa berontak
Perut terasa teriak
Pikiran terasa berputar
Satu kata terucap
Lapar...
Lapar...
Lapar...
Kuambil semangkuk mie
Kuambil segelas air dingin
Kusiram anganku
Kuisi perutku
Penuhi suatu harapan
Harapan bisa tidur nyenyak
Harapan bisa tidur pulas
Satu kata terucap
Kenyang.....

Malam telah larut, ketika sampai rumah aku dari menimba ilmu untuk menulis semua tulisan ini aku merasa lapar sekali, jadi kunikmati semua hidangan yang telah disediakan istri tercinta dimeja makan, aku santap habis....kasihan, akhir malam yang larut telah aku isi dengan menimba ilmu dan mengisi perut cukup sudah aktifitas hari ini jadi saya bisa tidur dengan nyenyak dan mimpi yang indah.....semoga

(19-11-2007 Pukul 23.13 Wib)

Lelah

Kau rebahkan badan dikursi panjang
Ku sandarkan kepala
Ku pejamkan mata
Sambil terdiam ku termenung
Sambil terdiam ku terhanyut
Suara musik mengalun syahdu
Menebus relung kalbu terdalam
Kalbu seorang anak manusia
Renungi sebuah sandiwara hidup
Renungi arti sebuah perjalanan
Perjalanan panjang meraih impian
Perjalanan panjang capai tujuan
Arti sebuah tujuan
Arti sebuah impian
Lelah...
Aku lelah...

Sambil tiduran disofa panjang aku sandarkan kepala, sambil terpejam sejenak terlintas sebuah tulisan ini aku rasakan arti sebuah perjalanan hidup yang selama ini saya lalui aku renungkan apa yang telah aku perbuat selama ini, perjalanan yang masih panjang untuk seorang anak yang lagi mencari jati diri dan mencari makna dari hidup yang akan dilalui dihari hari mendatang semoga Tuhan selalu menyertai dan melindungi.....

(19-11-2007 Pukul 18.55 Wib)

Polisi

Sorotan matamu bagaikan mata elang
Lambaian tanganmu bagaikan sayap
Kau buat pengendara takut
Kau buat pengedara gemetar
Dengan peluitmu kau pinggirkan orang
Dengan lampumu kau tilang orang
Arogansimu cerminan seragammu
Seragam yang harusnya berwibawa
Seragam yang harusnya bersahabat
Tapi semuanya semu
Tapi semuanya hanya slogan kosong
Polisi sahabat masyarakat
Polisi pengayom masyarakat
Polisi Pelindung masyarakat
Oh polisiku..

Ketikaku lintasi jalan Darmo kulihat segerombolan burung elang (julukanku untuk polisi) aku sebut demikian karena tingkah laku dan kecepatannya bagaikan seekor burung elang yang memangsa korban, arogansi dan seragamnya membuat para pengendara ciut nyalinya, seharusnya polisi sesuai dengan selogannya sahabat masyarakat dan pengabdi masyarakat bukannya untuk menakut-nakuti masyarakat, polisi rubahlah kelakuanmu jadilah pahlawan sejati.....

(19-11-2007 Pukul 09.40 Wib)

Reuni

Kau kumpulkan temanku
Kau kumpulkan sahabatku

Penuh canda tawa
Penuh cerita suka
Penuh derai air mata

Kau temukan aku dengan kenangan
Kenangan masa muda
Kenangan ketika masa remaja

Masa penuh cerita indah
Masa penuh keharuan

Kubawa cerita ini sampai pulang
Kubawa cerita ini sapai ku tidur

Yang takkan kulupa
Yang kanku kenang
Bersama anak dan cucuku
Ketika ku tidur panjang

Reuni...

Tulisan ini terbuat ketika saya mengantar ibu ke acara reuni kesehatan PT. PAL Surabaya dimana masa-masa muda ibu tercermin lagi diacara itu bersama teman-teman lama yang sekarang sudah menginjak tua, sambil menceritakan keadaan anak dan cucu mereka, penuh dengan canda tawa, meriah sekali acaranya sampai ku lupa waktu untuk pulang, cerita ini dibawa ibu dari jalan mau pulang sampai rumah lagi berkumpul dengan anak dan cucu-cucunya

(18-11-2007 Pukul 10.15 Wib)

Gereja

Megah bangunanmu
Semarak lampu-lampumu
Mendayu lantunan paduan suaramu
Riuh reda teriakan kanak-kanakmu

Kau tetap kokoh berdiri
Tanpa mereka kau tak bersuara
Tanpa mereka kau hanya bangunan

Bangunan dimana Tuhan bersemayam
Tuhan yang selalu ada dihati
Hati yang terbuka terima nasehatMu

Gereja dimana UmatMu berkumpul
Gereja dimana UmatMu memuji

Kaulah tubuh Allah yang nyata
Kubawa rahmatMu ketika pulang
Kubawa berkatMu ketika ku beranjak

Tuk bawa terangMu disekitarku
Tuk bawa senyumMu disekelilingku

Ketika pulang dari gereja Santa Maria Annuntiata Sidoarjo terlintas niat untuk menuliskan untaian kata ini sambil memuji kebesaranMu ya Tuhanku, ku bawa berkatMu bagaikan cermin ajaran kasihMu

(17-11-2007 Pukul 20.34 Wib)

Pedagang sayur

Kau tawarkan apa yang kau bawa
Suaramu penuh semangat
Kau panggil para pembeli
Suaramu lantang terdengar

Sayur...
Sayur...

Makin lama suara itu makin hilang
Suara yang kokoh
Suara yang lantang

Menyisakan senyum pembeli
Menyisakan kepuasan

Akan barang yang kau bawa
Akan tawaran yang kau berikan

Berikan warna hari ini
Berikan kepuasan
Berikan arti sebuah barang
Berikan arti sebuah ikan
Berikan arti sebuah sayuran

Lantangnya suara pedagang sayur menawarkan barang dagangan menggugah lamunanku tuk menulis, jauh terdengar suara itu yang makin lama makin mendekat lantang terdengar dengan gaya menawarkan barang dagangan yang mengelitik relung kalbuku, sambil tertawa puas pedagang tersebut berlalu meninggalkan sebuah arti dari sebuah perjuangan dalam berdagang...

(17-11-2007 Pukul 09.30 Wib)

Kanak-kanak

Teriakanmu pecahkan keheningan
Tangisanmu pecahkan kesunyian
Nyanyianmu semarakkan hari
Candamu hapus kejenuhanku

Kutatap matamu
Kulihat harapan

Tuk capai suatu impian
Dalam menatap masa depan

Tak ada kegundahan dalam hatiku
Tak ada penyesalan dalam sikapmu
Hanya keinginan yang kau pinta
Hanya kemauan yang kau inginkan

Suatu kegembiraan dalam hati
suatu kesukaan tiada henti

Wahai kanak-kanak

Kau meriahkan dunia ini
Kau hiasi dunia
dengan senyum 1000 arti...

Ketika saya antarkan istri untuk mengajar di TK di kawasan sekardangan sidoarjo terlintas keinginan untuk menulis karena kanak-kanak itulah inspirasi tulisan ini keceriaannya kenakalannya serta canda tawanya yang terlihat jelas dimata saya tanpa ada rasa dendam rasa iri dengan sesama temannya, suasana itu telah menghapuskan rasa kejenuhan dihati yang penuh rutinitas kerja sehari hari...

(17-11-2007 Pukul 09.20 Wib)

Tukang Becak

Kau antar penumpang ketempat tujuan
Kau kayuh pedal dengan semangat
Karena Rupiah sudah didepan mata

Tanpa kenal lelah
Tanpa rasa keringat menetes

Kau lewati jalan raya
Kaususuri tepian kali
Kau seberangi jembatan kayu

Tanpa kenal lelah
Tanpa kenal panas mentari
kau kayuh terus pedal becakmu

Oh tukang becak...

ketika telihat tukang becak yang lagi mengayuh becak sambil bawa penumpang melintas ditempat dimana aku duduk sambil makan siang terbersit untaian kata yang mengalir seperti aliran air yang dingin walau diluar terlihat terik terbukti dari keringat tukang becak yang terlihat menetes diaspal yang telah ia lewati sambil terus mengayuh untuk mengejar rupiah didepan mata.....

(16-11-2007 Pukul 14.32 Wib)

Ikan

Kecil Bentukmu
Gesit gerakanmu
Cerah warnamu

Lambaian siripmu
Cerminkan kebebasanmu

Hidupmu berputar
Dari aquarium satu ke aquarium yang lain

Hidupmu bergejolak
Segesit gerakanmu
selincah ayunan siripmu

Pandanganmu cerminkan pengharapan
Pengharapan menatap dunia
Harapan yang hanya ada diangan

Wahai ikan kecilku...

Sebelum berangkat kerja aku sempatkan melihat ikan di aquarium mungilku, kupandangi ikan ikan kecilku sambil kurenungkan tatapan mata ikan kecilku, tatapan yang penuh arti serasa mau ucapkan selamat kerja dan selamat jalan.... sampai ketemu sore nanti bila aku masih ada di aquarium ini...

(16-11-2007 Pukul 07.32 Wib)

Pulang

Kupacu motorku bak sang jawara
Kususuri satu jalan nan panjang
Menuju ke satu tujuan
Kutarik gas sepeda motorku sekuat kuatnya
Ternyata ku tak sendiri
Berderet deret kendaraan lain
lalui jalan yang panjang
Para jawara berpacu
Bagai rebut satu juara
Ternyata hanya semu belaka
Tak ada juara
Tak ada pemenang
Hanya satu keinginan
Pulang...
Pulang...
Pulang...

Keinginan untuk segera sampai rumah sangat mengebu dan mengelitik nurani untuk menulis terciptalah tulisan yang mengesankan pemberontakan, karena malam itu terjebak kemacetan yang panjang, ketika jalan sudah tidak macet saya tancap gas, tapi ternyata tidak saya sendiri yang tancap gas tapi yang lain juga lakukan hal yang sama, sama-sama ingin cepat pulang kerumah tuk ketemu dengan keluarga yang bahagia, yang setia menanti dirumah...
(15-11-2007 Pukul 18.02 Wib)

Narkotika

Kau buat sebagian orang senang
Kau buat sebagian orang mabuk kepayang
Kau buat sebagian orang lupa
Tipu muslihatmu
Kebohonganmu
Kepalsuanmu
Membuat sebagian orang terkejut
Ketika orang jatuh dipelukanmu
Kau buai orang kecil
Kau buai orang besar
Kau buai orang kaya
Hanya dengan butir-butirmu
Hanya dengan cairanmu
Hanya dengan asapmu
Sebagian orang akan menyembahmu
Narkotika kau rusak mental orang
Namamu cantik tapi kau sesatkan
Namamu cantik tapi kau pembunuh
Narkotika oh narkotika...

Tulisan ini terinspirasi dengan tertangkapnya aktor ganteng tahun 70-an Roy marten dalam kasus narkoba oleh Polwiltabes Surabaya disebuah hotel (Novotel) dikawasan ngagel surabaya, dengan ekpresi wajah tanpa malu aktor ini tertangkap untuk kedua kalinya dalam kasus yang sama yaitu NORKOBA itulah jadinya bila terbuai dengan cantiknya narkotika sehingga istri yang cantik dan setia menunggu dirumah masih terlihat kurang cantik dan kurang setia dibandingkan narkotika, ini adalah pelajaran paling berharga bagi kita semua dan wajib kita renungkan bersama.

(15-11-2007 Pukul 06.50 Wib)

Senin, 19 November 2007

Api










Datangmu bagaikan pencuri

Tak kenal waktu

Pagi datang

Pagi juga habis

Malam datang

Malam juga habis

Dirimu dibutuhkan

Dirimu juga dibenci

Api...

Meluluh lantakkan bangunan

Habis harta kau makan

Habis jiwa kau koyak

Kau hapus lamunan dan impian

Kau ratakan harapan

Api...

Kejadian kebakaran didaerah gayung kebonsari surabaya menginpirasi tulisan ini, api telah menghanguskan serta meratakan 24 rumah semi permanen yang didiami para pendatang yang mengadu nasip dikota pahlawan surabaya untuk meraih suatu harapan masa depan.

(15-11-2007 Pukul 11.02 Wib)

Televisi

Ku nyalakan engkau

Ku pilih acaramu

Buat aku tersenyum

Buat aku tertawa

Buat aku menangis

Ku dengar suaramu

Kupandangi wajahmu

Wajah yang buat aku termenung

Wajah yang terlihat cembung

Wajah yang terlihat datar

Kecil ukuranmu

Sedang ukuranmu

Besar ukuranmu

Tapi semua acaramu menarik hatiku

Yang hanya satu kulihat

Dengan warna warni gambarmu

Duhai televisiku...

Membuat ku terhibur

Ketika malam saya lihat televisi sambil tersenyum sediri kupandangi acaranya terlintas tuk menulis suara hatiku ini sampai tidak terasa acara tersebut telah usai, sambil kumatikan televisi saya renungkan acara yang buat aku tersenyum, tertawa dan menangis...terus berangkat tidur dan terbuai mimpilah saya....

(14-11-2007 Pukul 21.05 Wib)

Pedagang Kaki Lima

Hidupmu diatas bulatnya roda

Kau dorong masa depan

Kau raih rejeki

Kau hidupi napas keluarga

Rupiah demi rupiah kau kumpulkan

Kau catat

Kau hitung

Kau putar rupiah tiap hari

Demi berputarnya roda hidup keluargamu

Wahai pejuang keluarga

Teruslah dorong laju roda gerobakmu

Cari terus

Kumpulkan terus

Rupiah demi rupiah

Tuk beli susu dan makan anak isterimu

Selamat berjuang pedagang...

Selama roda masih bulat

Teruslah berjuang...

Untaian kalimat ini tercipta ketika ada seorang pedagang kaki lima tengah melintas ditengah jalan ketika Traffic light menyala merah, peluh keringat mengucur ketika terik matahari menerpa kulit mukanya, tapi pedagang iu terus mendorong gerobaknya tanpa perdulikan keringat membasahi seluruh wajah serta badannya, terus didorong gerobak itu kesuatu tujuan dimana rupiah demi rupiah dapat dikumpulkan tuk dibawa pulang sore atau bahkan malam hari ketika dia pulang kerumah.

(14-11-2007 Pukul 12.30 Wib)

Minggu, 18 November 2007

Jalan Panjang Kehidupan


Kurangkai sebuah kata
Kurangkai sebuah cita
Lewati separuh langkah
Tuk menuju sebuah tujuan
Mencapai cita luhur
Tuk keluarga dan negara

Rangkaian kata ini tercipta ketika saya melewati suatu yang jalan panjang, terbentang lurus tanpa batas dalam perjalanan ketempat saya mencari sesuap nasi untuk keluargaku dan untuk kuabdikan kerjaku untuk negara tercinta.

(14-11-2007, Pukul 12.20 wib)